Melihat Kondisi Gerakan Mahasiswa Hari Ini

Tidak bisa dipungkiri gerakan mahasiswa memiliki andil besar dalam membangun Republik ini, hal ini diperkuat dengan rentetan fakta sejarah. Mulai dari zaman sebelum kemerdekaan, hingga tumbangnya orde lama, serta runtuhnya orde baru. Soekarno, Sok Hok-Gie, Mahasiswa 98 adalah salah satu tokoh kunci dalam perubahan sosial di Republik ini.

Mengapa selalu mahasiswa yang selalu ada dalam setiap gerak perubahan? Karena mahasiswa dianggap memiliki sesuatu yang lebih, dibanding anggota masyarakat yang lain. Karena tak bisa disangkal hanya orang-orang tertentu yang bisa meraih kesempatan menyandang gelar mahasiswa, maka secara otomatis para mahasiswa memiliki kesempatan lebih dalam bidang pendidikan, mereka mendapat porsi ilmu pengetahuan yang lebih dari yang lainnya. Dan keuntungan lainya adalah bahwa mahasiswa tidak memiliki beban lain selain menuntut ilmu, maka sudah seharusnya mahasiswa menjalankan peranannya untuk mengabdikan dirinya
kepada masyarakat, sesuai dengan sila ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Melihat realitas hari ini ketika para pemimpin kita mulai dari tingkatan eksekutif, legeslatif dan yudikatif tidak lagi mendapat simpati masyarakat dikarenakan masyarakat sudah tidak percaya kepada mereka, maka mahasiswa jadi harapan terakhir dari rakyat selain media massa untuk menjadi corong aspirasi mereka, sekaligus menjalankan peran kontrol terhadap pemerintahan. Namun realitas berkata lain mahasiswa sebagai tumpuan rakyat justru hanya sebatas wacana.

Tarikan kepentingan antara sesama gerakan mahasiswa serta sahwat untuk bermain politik praktis justru lebih kental mewarnai gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa tak lagi netral bahkan cenderung terpecah belah oleh kepentingan masing-masing. Hal ini tentu menjadi halangan dalam sebuah perjuangan, tidak adanya tujuan bersama akan membuat gerakan mahasiswa masuk angin atau kehabisan energi di tengah jalan. Untuk itu perlu adanya sebuah pola gerakan yang sistematis, terarah dan solid sehingga apa yang menjadi cita-cita masyarakat Indonesia yaitu terciptanya pemerintahan yang bersih, jujur, adil serta mampu mensejahterakan rakyat bisa tercapai.

Hal tersebut bisa ditempuh diantaranya dengan cara : membuang ego masing-masing organisasi mahasiswa karena hari ini tak bisa dipungkiri ego masing-masing organisasi masih sangat tinggi, mereka masih saja ribut saoal perbedaan warna bendera, ideologi dan yang lainnya, Mencari
musuh bersama ( Koruptor, Markus pajak, orang-orang yang tidak sengaja ataupun sengaja melanggar hukum dan mereka yang telah melakukan perbuatan yang dapat menyengsarakan rakyat ), hindari bermain politik praktis yaitu mengaggap bahwa gerakan mereka adalah gerakan untuk mendapatkan sesuatu dari pihak penguasa ( Uang, jabatan sebagai bargening dari penguasa agar mereka tidak lagi melakukan kritikan terhadap para penguasa atau sebagai imbalan dari orang-orang yang mendapat keuntungan dari aksi mahasiswa ), hindari kooptasi senior karena kebanyakan mahasiswa acap kali tidak enak ketika mereka harus mengkritik penguasa yang notabennya senior mereka serta tak mampu menolak ketika para senior meminta tolong mereka untuk melakukan aksi untuk menyerang lawan politiknya. Itulah kiranya wajah gerakan mahasiswa hari ini, lantas pada siapakah rakyat menggantungkan harapan mereka ?????????????

GERIMIS (Gerakan Intelektual Mahasiswa Islam)

Comments

Popular posts from this blog

Makalah pembiayaan pendidikan

Fungsi Gelombang dan Probabilitas

contoh soal persamaan gelombang